Optimalisasi dari sisi pendapatan antara lain diwujudkan melalui reformasi perpajakan dengan mengimplementasikan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.

Implementasi tersebut diharapkan dapat mendorong sistem perpajakan yang lebih sehat dan berkeadilan sehingga mampu mewujudkan perluasan basis pajak dan tingkat kepatuhan wajib pajak.

Selanjutnya, untuk mengoptimalkan belanja, pemerintah terus mendorong kelanjutan penguatan spending better.

Penguatan spending better tersebut diarahkan agar pengelolaan belanja negara menjadi lebih efisien dan produktif dalam rangka mendukung pencapaian target-target pembangunan.

Dari sisi pembiayaan, untuk mendorong pembiayaan yang inovatif, efisien, dan berkelanjutan, pemerintah akan mendorong value creation BUMN, BLU, Special Mission Vehicle (SMV), serta Sovereign Wealth Fund (SWF).

Value creation tersebut akan dilakukan melalui penguatan perencanaan dan pelaksanaan PMN. Selain itu, pemerintah juga akan berupaya untuk merumuskan strategi penerbitan SBN dengan yield dan cost of fund yang semakin ekonomis dan efisien dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian di tengah risiko likuiditas dan dinamika global.

Selanjutnya, untuk mendukung arah kebijakan fiskal 2023, pemerintah akan berfokus terhadap lima sasaran yaitu (1) penguatan kualitas SDM melalui kebijakan bidang kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial; (2) akselerasi pembangunan infrastruktur; (3) pemantapan reformasi birokrasi; (4) revitalisasi industri; dan (5) pembangunan ekonomi hijau. 

2023: Optimis dan Tetap Waspada

Setelah melalui serangkaian dinamika global, APBN sebagai alat kebijakan countercyclical, masih tetap mampu bertahan dan terus tumbuh. Sejak era krisis moneter di tahun 1998, kemudian berlanjut dengan adanya krisis keuangan di tahun 2008-2009, hingga pandemi Covid-19 yang melanda dunia di tahun 2020, Indonesia telah mampu membuktikan diri dapat menjalankan perekonomian nasional yang going concern. APBN telah menjadi motor penggerak perekonomian, ketika sektor-sektor lainnya mengalami tekanan yang sangat besar.